Dengan meningkatnya adopsi mobil listrik (EV) di Indonesia, topik mengenai biaya charge mobil listrik menjadi semakin penting. Banyak orang kini beralih ke kendaraan ramah lingkungan ini, tetapi masih banyak yang penasaran dengan bagaimana biaya pengisian daya mobil listrik dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil. Dalam artikel ini, kita akan mengulas berbagai aspek terkait biaya mengisi daya mobil listrik, berbagai jenis stasiun pengisian daya (SPKLU), serta bagaimana biaya ini berpengaruh pada keputusan konsumen dalam memilih kendaraan listrik.

Apa Itu Biaya Charge Mobil Listrik?

Biaya untuk mengisi daya mobil listrik sangat bergantung pada berbagai faktor, mulai dari jenis mobil listrik yang digunakan, jenis stasiun pengisian daya, hingga lokasi SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum). Di Indonesia, PLN sebagai penyedia utama listrik telah menetapkan tarif pengisian daya sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 1 Tahun 2023, dengan biaya dasar sekitar Rp 2.466 per kilowatt hour (kWh). Namun, untuk stasiun pengisian daya dengan fasilitas Fast Charger atau Ultra Fast Charger, ada biaya tambahan yang diterapkan untuk layanan pengisian yang lebih cepat.

Biaya charge mobil listrik dengan SPKLU Fast Charger (berkisar antara 25 kW hingga 50 kW) dapat dikenakan biaya layanan maksimal Rp 25.000 per pengisian. Sementara untuk Ultra Fast Charger (lebih dari 50 kW), biaya layanan yang dikenakan bisa mencapai Rp 57.000 per pengisian. Meski tampaknya lebih mahal, pengisian daya dengan fasilitas ini jauh lebih cepat, yang menjadi pilihan utama bagi pemilik mobil listrik yang memiliki waktu terbatas.

Namun, tarif yang lebih tinggi untuk pengisian cepat tidak selalu menjadi halangan. Menurut Kevin Pudjiadi, CEO Casion, operator stasiun pengisian daya listrik di kawasan Jabodetabek, biaya pengisian listrik lebih hemat hingga 15% dibandingkan dengan biaya bahan bakar minyak. Hal ini menambah daya tarik kendaraan listrik bagi konsumen yang mencari solusi kendaraan lebih ekonomis.

Biaya Pengisian dan Keunggulannya Dibandingkan Kendaraan BBM

Meskipun biaya charge mobil listrik di SPKLU mungkin terdengar lebih tinggi, pada kenyataannya biaya pengisian listrik jauh lebih murah dibandingkan dengan pengisian bahan bakar kendaraan konvensional. Misalnya, dengan biaya Rp 2.500 per kWh, mobil listrik dapat menempuh jarak sekitar 8,5 kilometer per kWh. Sebagai perbandingan, dengan 1 liter bensin seharga Rp 14.000, kendaraan konvensional hanya bisa menempuh sekitar 10 kilometer. Jika dihitung, biaya setara 1 liter bensin untuk mobil listrik hanya sekitar Rp 3.000, yang lebih murah hampir 80% dibandingkan biaya bahan bakar kendaraan konvensional.

Pengguna kendaraan listrik pun dapat merasakan penghematan jangka panjang dari segi biaya pengisian. Misalnya, biaya pengisian untuk mobil listrik seperti Hyundai Ioniq 5 menggunakan Ultra Fast Charging sekitar Rp 50.000 untuk pengisian penuh. Ini jauh lebih hemat dibandingkan dengan biaya mengisi bahan bakar kendaraan biasa yang dapat menghabiskan lebih dari Rp 200.000 untuk jarak yang setara.

Jenis-jenis SPKLU dan Pengaruhnya terhadap Biaya Pengisian

Di Indonesia, terdapat beberapa jenis SPKLU yang menawarkan berbagai fasilitas pengisian daya untuk mobil listrik. Masing-masing memiliki tarif yang bervariasi tergantung pada kecepatan pengisian daya dan fasilitas yang disediakan. Tiga jenis utama SPKLU di Indonesia adalah:

  1. SPKLU Standar: Pengisian daya dengan daya listrik sekitar 3,7 kW hingga 7 kW, memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai kapasitas penuh. Biaya untuk pengisian di jenis SPKLU ini biasanya lebih murah, dengan tarif sekitar Rp 2.500 per kWh.

  2. Fast Charger: SPKLU jenis ini memberikan pengisian daya yang lebih cepat, dengan daya mulai dari 25 kW hingga 50 kW. Pengisian biasanya memakan waktu lebih singkat, namun dikenakan biaya tambahan untuk layanan tersebut. Tarif pengisian di Fast Charger bisa lebih tinggi, dengan biaya layanan tambahan hingga Rp 25.000 per pengisian.

  3. Ultra Fast Charger: Dengan daya lebih dari 50 kW, jenis SPKLU ini memungkinkan pengisian daya dalam waktu yang sangat singkat. Biaya tambahan yang dikenakan bisa mencapai Rp 57.000 per pengisian. Meskipun lebih mahal, pengisian cepat ini sangat menguntungkan bagi pengguna yang membutuhkan waktu yang efisien.


Perbandingan Biaya Charge Mobil Listrik di Berbagai Operator

Selain PLN, terdapat juga operator lain yang mengelola stasiun pengisian daya seperti Casion dan Ioniq Charging Network. Misalnya, Casion membanderol biaya pengisian sebesar Rp 15.000 per 15 menit, yang terbukti lebih murah dibandingkan dengan biaya pengisian di SPKLU PLN pada umumnya. Kevin Pudjiadi dari Casion menekankan bahwa model bisnis mereka bertujuan untuk memberi alternatif yang lebih ekonomis, sambil tetap menjaga kualitas layanan pengisian cepat.

Dampak Biaya Charge terhadap Penggunaan Kendaraan Listrik

Biaya charge mobil listrik memiliki dampak langsung terhadap tingkat adopsi mobil listrik di Indonesia. Dengan tarif yang relatif lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar minyak, kendaraan listrik menawarkan solusi ramah lingkungan dengan biaya operasional yang lebih rendah. Hal ini penting untuk mendorong lebih banyak konsumen untuk beralih ke mobil listrik sebagai pilihan kendaraan masa depan.

Namun, meskipun biaya pengisian lebih murah, tantangan utama yang masih dihadapi adalah penyediaan infrastruktur SPKLU yang memadai. Pemerintah Indonesia melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) berkomitmen untuk memperluas jaringan SPKLU guna mendukung pertumbuhan kendaraan listrik. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa biaya charge tidak hanya terjangkau tetapi juga tersedia secara luas di berbagai lokasi strategis.


Mengoptimalkan Penggunaan SPKLU untuk Pengisian yang Efisien

Bagi pemilik kendaraan listrik, memilih jenis SPKLU yang tepat dapat mengoptimalkan pengeluaran untuk pengisian daya. Untuk perjalanan jauh, mengandalkan Ultra Fast Charger mungkin menjadi pilihan terbaik meskipun tarifnya lebih mahal, karena kecepatan pengisian yang sangat efisien. Sementara itu, untuk penggunaan sehari-hari, SPKLU standar dapat menjadi pilihan ekonomis, terutama jika kendaraan listrik digunakan untuk jarak pendek.

Dengan meningkatnya pemahaman tentang biaya charge mobil listrik dan berbagai pilihan yang tersedia, konsumen dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang bagaimana mengelola biaya pengisian daya dan memilih stasiun pengisian yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang biaya charge mobil listrik di berbagai SPKLU di Indonesia, kunjungi situs Worix untuk informasi terbaru dan akurat mengenai tarif pengisian daya serta perkembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.


Dengan tambahan informasi dari sumber terpercaya, referensi pengguna, dan penjelasan mendalam, artikel ini tidak hanya memberikan gambaran lengkap mengenai biaya charge mobil listrik, tetapi juga memberikan pembaca wawasan yang lebih luas tentang cara terbaik untuk mengelola biaya pengisian daya.